Wednesday, December 28, 2005

IGOS SDN Suatu alternatif

Hukum??
IGOS (Indonesia Goes Open Source) memang sudah seharusnya indonesia ini beralih ke solusi alternatif dalam dunia software, jika tidak ingin dicap sebagai negara pembajak terbesar dunia setelah cina. Alasannya sederhana sekali daya beli rakyat indonesia jauh sekali sementara tuntutan kebutuhan akan software semakin tinggi, sayangnya mentalitasnya bajak membajak belum dipahami dengan baik, ada atau tidak undang-undang hak cipta sama saja, nggak ngaruh........... jangankan untuk seperti software yang jelas-jelas bangsat maling koruptor aja dapat ketewa-ketawa menikmati hasil rampokan dari rakyat, hukum? paling cuman 14 tahun? nggak ada yang dipotong tangannya tuh.... pas giliran maling ayam? bisa jadi mati dihakimi masa.
eh,... kok melantur ke masalah seperti itu ya? :D cuman kesel aja liat koruptor di hukum ringan yang konyolnya lagi ada "fasilitas" untuk kencan dengan pelacur lagi... itu berita dari koran hehehehe..., setelah satu tahun nanti dapat remisi, komisi atau apalah namanya.
Bagiamana kita mau menegakan hukum hak cipta? hukup pidana aja jelas2 banyak yang bisa dibeli kok.
Terkadang hukum tidak berlaku bagi sanak keluarga, family :(( nepotisme disemua aspek kehidupan, iya kalo nepotisme dalam hal yang positif kalo dalam hal negatif juga ikut? mau jadi apa coba...

Melakukan perubahan dari diri sendiri

Sebenarnya banyak alternatif yang bisa digunakan untuk menjalankan suatu komputer, tanpa harus membajak yang sudah tentu melanggar peraturan. Alternatif pilihan os/application yang free sudah tersedia banyak, masalah utamanya adalah mau kah kita untuk berubah?
kadang kala kita sudah terlena dan terlanjur dengan kenikmatan sesat ;-) dengan menggunakan software bajakan :P kita malas untuk berubah dan tentunya malas untuk belajar jadi? penyebab utamanya adalah diri sendiri, bukan karena software nya lebih mudah BUKAN!!! tapi saya tekankan DIRI SENDIRI yang mempunyai peranan disini.
  • Jika alasannya tidak tahu bahwa beli software copy-an yang harganya Rp. 20.000-25.000 diglodok/manggadua itu BUKAN bajakan, selama ini kemana aja jack! hidupmu dipakai apa?
  • Jika alasannya tidak punya uang lebih untuk membeli license, kenapa musti mem-bajak? (kecuali membajak sawah dapet duwit halal lagi ;-) ) kenapa nggak pake alternatif lain yang murah atau yang free?
  • Jika alasannya malas untuk pindah-pindah os/belajar dari nol lagi? ya kapan mau pinternya? kapan mau mendapatkan nilai lebih? kalo cuman bisa-nya itu2 aja :P
  • Jika alasanya tidak tahu ada software alternatif, ? ini yang susah jawabnya jadi sebenarnya dia pake software apa nggak? heheheh.. kayaknya masih pake mesin tik tuh.
Apapun alasan-alasan yang dikemukakan pada intinya akan kembali lagi ke diri sendiri, baik itu manfaatnya ataupun akibatnya. Jika kita ingin punya ilmu lebih tentunya kita harus banyak belajar tidak mungkin dengan hanya tahu yang sudah tahu saja. Kalo kita banyak belajar tentunya bermanfaat buat kita tidak saat ini ya pasti nanti, jika ada orang membajak software ya nggak ketangkap sekarang mungkin nanti?

Mencari alternatif
Saya percaya bahwa mencari alternatif tidaklah mudah karena kita harus berani melakukan perubahan yang mungkin besar-besaran. Tapi menurut ilmu management ya itu diperlukan mencintai perubahan adalah suatu yang harus dilakukan jika ingin berhasil.
Dalam mencari alternatif software pilihan ada beberapa tips yang mungkin akan bermanfaat:
  1. Kenali terlebih dahulu dengan baik kegunaan software yang biasa digunakan (untuk keperluan apa saja? apakah semua feature-nya diguanakan?)
  2. Minimalkan, dengan cara menghilangkan software-software yang tidak perlu (terkadang sudah terinstall 123 tapi masih install excell :P )
  3. Persiapkan diri sendiri untuk menguasai software yang baru secara cepat! sebenarnya ini tergantung penguasaan kita terhadap software yang sebelumnya dipake :P jadi kalo sesorang "mahir" menggunakan $office tentunya akan dengan cepat beralih ke office yang lain. (penguasaan konsep).
  4. Hilangkan cara berfikir yang mengikat kita terpatok kepada itu-itu aja.
  5. Siapkan diri anda untuk selalu berubah.
IGOS SDN alternatif yang menarik
Sebenarnya banyak software yang murah sebagai pengganti windows yang bajakan, diantaranya linux, FreeBSD, Solaris. Tetapi kebanyakan dari pemakai bahwa software tersebut terlalu sulit untuk dipelajari, padahal sesungguhnya tidak sulit sama sekali hanya masalah kebiasaannya saja, mau mencoba atau ketinggalan?
Yang menarik bagi saya adalah IGOS SDN yang didevelop PT Inti, BPPT dan yang lainnya untuk melahirkan IGOS SDN ( Indonesia Goes Open Source System Desktop Nasional). Menariknya apa?
  1. IGOS ini corenya adalah Suse dan Java Desktop System, jadi semua fungsi java dengan mudah jalan di sistem operasi ini.
  2. Hampir semua driver tersedia disini tahu sendiri kan suse...!
  3. Hebatnya lagi yang Customize orang indonesia TIDAK ADA pilihan Bahasa Indonesia dalam Installasi ;-) kalah oleh Mandrake :P
  4. Didalamnya sudah termasuk StarOffice
  5. Harganya cukup murah hanya sekitar USD$ 50, coba bandingkan dengan M$ Windows? OEM sekitar USD$80-140, Office: $250 Visio? @@#*(&@#$*@&#$&@$
Coba jika kita beli M$ Windows, duit kita rakyat kita larinya keluar negeri semua :( ke bill gates dan kawan-kawannya. Hmm.. jadi kenapa coba bantu saudara sendiri? dengan hanya membeli USD$50?

Ok ini hanya untuk direnungkan saja, selanjut saya mau nulis tentang implementasi IGOS-SDN dikantor tercinta ;-)

1 Comments:

Blogger adjie said...

hheheh di perancis sekarang legal download lagu atau files computer.

9:45 AM  

Post a Comment

<< Home